Kamis, 28 Juni 2012

tututtttt


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sapi Limousin merupakan sapi bangsa Bos taurus yang berasal dari Eropa dan tergolong jenis sapi pedaging yang memiliki pertumbuhan cukup baik dan cepat (Ditjen peternakan, 2000). Selama ini kebutuhan daging sapi masyarakat Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik pengembangan populasi sapi limousin melalui teknologi inseminasi buatan (IB). Keberhasilan program IB dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor kualitas semen yang digunakan (Toelihere, 1993).
Semen beku merupakan semen yang dibekuan  dengan N2 cair pada suhu rendah (-196°C). Efek pembekuan terhadap sel akan menyebabkan rusaknya struktur sel, penurunan motilitas, pelepasan enzim pada akrosom, perpindahan ion melewati membran dan penurunan kandungan lipid yang berperan untuk mempertahankan integritas struktural membran plasma (Susilawati, 2000).Untuk itu sebelum semen dibekukan, perlu dilakukan analisa kualitasnya. Analisa kualitas semen segar terdiri dari dua macam analisa, yaitu analisa makroskopis dan mikroskopis (Sugoro, 2009).
Tujuan
Tujuan diadakannya PKL ini adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan realitas di lapangan dan metode yang digunakan untuk menganalisis kualitas semen segar sapi bangsa limousin sebelum dibekukan.

Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapang ini adalah mahasiswa memahami tahap-tahap untuk menganalisa kualitas semen segar sapi Limousin.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
                Pelaksanaan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 24Januari s/d 23Februari 2012, di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Cara Kerja

Rounded Rectangle: Penampungan semen dari 5 ekor sapiRounded Rectangle: Persiapan penampungan semen segar



 



               


 

               







 













HASIL DAN PEMBAHASAN
Penampungan semen segar dari sapi limousin di BBIB Singosari dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu minggu, melalui metode artificial vaginaatau vagina buatan. Semen segar yang telah ditampung segera dilakukan uji kualitas semen. Prosedur analisa semen terbagi menjadi dua, yakni evaluasi makroskopis dan evaluasi mikroskopis.Hasil analisa dari tiap individu sapi sangat berbeda-beda.
Hasil rataan analisis makroskopis dan mikroskopis semen segar dari lima ekor sapi bangsa limousin ditampilkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Data rataan analisa makroskopis dan mikroskopis kualitas semen segar dari lima ekor sapi Limousin
Jenis Analisa
Parameter
Hasil
Analisis Makroskopis
Warna
Putih Susu
Bau
Amis
pH
6,4
Volume
7,2  ml
Konsistensi
Sedang - Pekat
Analisis Mikrokopis
Gerakan Individu
>70%
Gerakan Massa
+ +
Konsentrasi
1.560 juta sel/ ml
Hasil rataan tersebut mengindikasikan bahwa, kualitas semen segar dari ejakulat lima ekor sapi limousin menunjukkan hasil yang baik dan layak untuk dilakukan pemrosesan lebih lanjut. Hasil analisa makroskopis dan mikroskopis berada dalam kisaran semen sapi normal, sesuai dengan Hafez (2000). Hafez (2000) menyatakan, volume semen normal sapi berkisar 5-8 ml, warna putih susu, bau khas semen, pH 6.4-7.8, konsistensi kental. Menurut Anggraeny (2004) beberapa standar untuk pembuatan semen cair yang harus dipenuhi yakni gerakan massa  ++ sampai +++, gerakan individu >70% dan konsentrasi 300-2500 juta sel/ml. Hasil analisa tersebut berada diatas persyaratan minimal sebagai semen yang lolos untuk dibekukan, dan telah memenuhi standar untuk dibekukan.

KESIMPULAN
Analisis kualitas semen segar merupakan prosedur analisa yang dilakukan terlebih dahulu sebelum proses pembekuan. Analisa kualitas semen segar pada sapi limousin diuji melalui analisa makroskopis dan mikroskopis. Dari kedua jenis pengujian tersebut, semen segar dari lima ekor sapi limousin yang ditampung menunjukkan hasil kualitas semen yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeny, Y. N., L. Affandhy dan A. Rasyid. 2004. Efektifitas subtitusi pengencer tris sitrat dan kolesterol menggunakan air kelapa dan kuning telur terhadap kualitas semen beku sapi potong. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 – 5 Agustus 2004. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm: 72 – 77.
Ditjen peternakan. 2006. Petunjuk teknis pengawasan mutu semen beku sapi dan kerbau.
Hafez, E. S. E. 2000. Reproduction in Farm Animals.7th Edition.Lea &Febiger. Philadelphia.
Sugoro, I. 2009. Pemanfaatan Inseminasi Buatan (IB) untuk Peningkatan Produktivitas Sapi. Bandung: Sekolah Tinggi dan Ilmu Hayati ITB.
Susilawati, T., 2000. Teknologi Preservasi dan Kriopreservasi Spermatozoa dan Ova. Tesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Toelihere, M.R. 1993. InseminasiBuatanpadaTernak. Bandung: PenerbitAngkasa


LEMBAR PENGESAHAN

Poster Praktek Kerja Lapang (PKL) di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari

Poster Praktek Kerja Lapang (PKL) ini disusun untuk memberikan hasil pertanggungjawaban PKL yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari-23 Februari 2012.


Mengetahui/ menyetujui


Pembimbing Jurusan
Praktek Kerja Lapang



Dr. Sri Rahayu, M.Kes
NIP. 19620528 198701 2 00